Wednesday, January 25, 2012

Berkomitment


Seberapa siap kamu dengan sebuah komitment? 10 %, 20 %, 50 % atau 100 %?. 

Kata ibu saya ketika memutuskan untuk berkomitment dalam sebuah hubungan entah itu kerja, pacaran, menikah atau apa saja maka akan mengorbankan kesenangan-kesenagnan lainnya.

Tentu dalam hal ini saya akan membicarakan berkomitment dengan pacar. Karena kebetulan sekarang saya pacaran dengan Matt dan semangkin serius, tentu banyak sekali benturan-benturan yang saya terima. Tidak hanya karena saya dan Matt jauh berbeda tapi juga karena kadang-kadang saya masih belum terima kalau hubungan ini semangkin serius dan saya sudah gak sebebas kemaren-kemaren lagi, ada satu orang tambahan lagi yang saya mesti pikirin.

Contohnya dalam beberapa tahun terakhir, well mungkin hampir 15 tahun terakhir saya selalu memutuskan semua dalam hidup saya sendiri. Orang tua pasti ada campur tangan tapi biasanya tidak terlalu menggangu, ketika dengan opik juga tidak terlalu menggangu karena saya tidak pernah bisa berkompromi, hubungan-hubungan sebelumnya saya selalu mendominasi dan mereka hanya jadi follower, sekarang.......saya hanya mau equal. 

Bersama dengan Matt, semua harus jalan dengan kompromi. Contohnya ketika saya bilang seperti ini “ wahh......kita harus pergi ke kota A, trus kota B, trus kota C trus....mungkin dibulan ini kita bisa ke kota ini??” Atau “ teman aku ngajak ke Derawan di bulan may, boleh kan aku pergi ??”. biasanya Matt akan diam mungkin 5 detik, trus ngomong gini “ emmmm kalau ke Derawan may, bukannya kita ke bali?, berapa duit lagi harus keluar kalau harus ke Derawan?? “. Nah...biasanya saya akan sewot dan ngamuk-ngamuk gak jelas. Belakangan saya ngurut dada aja, sambil ikutan ngitung berapa duit akan keluar kalo saya tetap dengan rencana-rencana bombastis itu.

Dan iya banget, ketika semangkin serius sebuah hubungan, rasanya banyak sekali, emmm dalam kasus saya mungkin hanya banyak yang harus di korbankan. Seperti saya hanya diem aja gak ikutan ngobrol ketika seorang teman membahas pergi ke India ( saya sangat mau ke India), atau ketika air asia mengirimkan promo ke Sydney murah, saya hanya diam dan gak mau ngecek-ngecek harga tiket iseng yang kadang-kadang berbuah dengan tiket buruan.

Minggu lalu saya pergi ke Klaten dengan temen-temen perempuan besar saya, tentu ini jamak saya lakukan karena sudah biasaaaaaaaa banget. Seperti naik bis tengah malam, nunggu bisa malam-malam buta, keluyuran tengah malam di terminal bus. Sebenarnya saya cukup takut, tapi selama dengan Gank Kupang, perasaan saya biasa-biasa aja. Tapi.....untuk Matt ini luar biasa. Pertama dia khawatir pacarnya keluyuran malam-malam, kedua dia gak yakin saya bisa survive, ketiga dia tahu kualitas bis di Indo sehingga mungkin dianya kedut-kedut khawatir. Dan saya pasti gak akan mau berkompromi untuk membatalkan perjalanan ( weits...jangan coba-coba yaaaaaa.....), sehingga bentuk kompromi adalah, saya boleh tetap pergi tapi tetapi harus on semua Hp, dan saya sendiri akhirnya memutuskan pulang lebih awal, sehingga punya 1 hari full bersama dengan Matt ( di telp tentunya) dan seperti biasanya saya tetap juga pergi-pergi degnan anak-anak kupang. Haduhh!!

Berkomitment serius itu juga ternyata mesti memperhitungkan perasaan si pasangan. Kalau saya ngomongin liburan trus kesana kesini, sekarang saya hati-hati juga ngomong ke Matt. Hati-hati supaya gak ketahuan pergi hahaha ( bercanda ), maksutnya hati-hati karena jadwal saya dan Matt beda dan dia masih sekolah trus kita lagi perlu duit banyak banget di depan, sehingga saya harus tahan selera dan Matt tahan-tahan hati dengerin saya mewek nantinya karena gak pergi-pergi. Tapi untuk yang satu ini saya tahu Matt berusaha setengah mati membuat saya senang. Dan lagi kami punya 42 list rencana pergi-pergi, semua hanya nunggu waktu yang pas, pas ada duit maksutnyaJ.

Berkomitment itu juga artinya harus setia dengan 1 orang aja. Bangun tidur sampai melek dengan orang yang sama. Iya sih saya masih belon sampe bangun dan melek ketemu orang yang sama lagi, tapi karena sudah pacaran ( serius ) koq yah....rasanya sama aja. Seorang teman saya sampai ketawa ngakak gila waktu tahu saya pacaran ama bule “ gilaaaaa neng....cobaan lu ngerih betul, kalo ampe nikah trus pindah....semua bule dimana-mana hahahaha “. Wah iya juga sih, coba....aja bisa gak ya mata saya ketutup/blind untuk orang lain?? Atau bisa gak Matt juga berbuat yang sama?? Buta buat perempuan lain ?? jangan-jangan liat perempuan blonde, dia lupa juga ama saya yang rambutnya hitam??. Sejauh ini saya belum meragukan Matt, dan saya juga mau kasih reward untuk diri saya sendiri karena cukup ok ngelewatin cobaan-cobaan laki-laki ganteng kirim sms minta kenalan hahaha ( becanda....becanda.....).

Komitment itu juga siap berbagi duit di kocek!!!!. Yak....berapa duit kamu sayangku?? Hayoooo kasih aku J. Ada pepatah bilang duit suami duit istri, duit istri yahhh duit sendiri. Masihkah itu berlaku? Just wondering J.

0 comments:

Post a Comment